DAFTAR PUSTAKA
AOAC. 1995. Official Methods of Analysis. The Association of Official Analytical
Chemistry. AOAC. Int, Washington DC
Atmana, S.A. 2000. Pentingnya proses fermentasi biji kakao untuk perbaikan
mutu kakao. BPP Teknologi. www.iptek/terapan/cacao.co. id [10 April
2016]
Asischa, H. 2013. Pengaruh fermentasi dan kualitas biji kering kakao terhadap
karakteristik mutu lemak kakao. [Skripsi]. Fakultas Teknologi Pertanian.
Universitas Andalas. Padang. 55 hal
Budi, T.W,. 2005. Ekstraksi Polifenol Biji Kakao Secara Kimiawi Sebagai
Antioksidan dan Pewarna Alami. [Skripsi]. Fakultas Teknologi
Pertanian. Universitas Jember. Jember
[BPTP] Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. 2012. Teknologi Pengolahan Biji
Kakao Menuju SNI Biji Kakao 01-2323-2008. Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian. Yogyakarta
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2009. SNI 3747:2009 Kakao Bubuk. Badan
Standarisasi Nasional. Jakarta
Cahyadi, W. 2008. Bahan Tambahan Pangan. Bumi Aksara. Jakarta
Diantika, F., Sandra M.S. dan Rini Y. 2014. Pengaruh Lama Ekstraksi dan
Konsentrasi Pelarut Etanol Terhadap Ekstraksi Antioksidan Biji Kakao.
Jurnal Teknologi Pertanian 15 (3): 159-164
Direktorat Jenderal Perkebunan. 2012. Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen
Kakao. Kementrian Pertanian. Jakarta
Elisabeth, Dyan, Suharyanto dan Rubiyo, 2006. Pengaruh Fermentasi Biji Kakao
terhadap Mutu Produk Olahan Setengah Jadi co*kelat. Jurnal Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Bali. Bali
Ginting, S. 2011. Mempelajari Pengaruh Lama Fermentasi Dan Lama
Penyangraian Biji Kakao Terhadap Mutu Bubuk Kakao. Jurnal Stevia 1
(01): 2087-6939
Hartati. 2012. Prediksi Kelarutan Theobromine pada Berbagai Pelarut
Menggunakan Parameter Kelarutan Hildebrand. Jurnal Momentum FT
UNWAHAS 8 (1): 11-16
Hayati, R., Yusmanizar, Mustafrir dan Fauzi, H. 2012. Kajian Fermentasi dan
Suhu Pengeringan pada Mutu Kakao (Theobroma cacao, L). Jurnal
Keteknikan Pertanian 26 (2)
41
Huang, D. J., Chen, H.J., Lin, C.D., dan Lin, Y.H. 2005. Antioxidant and
Antiproliferatif Activities of Water Spinach (Ipomoea aquatica Forsk)
Contituents. Botanical Bulletin of Academia Sinica, vol.46
Husni, A, Putra, R. dan Lelana, Y.B. 2014. Aktivitas Antioksidan Padina Sp.
pada Berbagai Suhu dan Lama Pengeringan. JPB Perikanan 9 (2): 165–
173
Kristanto, A. 2010. Panduan Budidaya Kakao. Pustaka Baru Press. Yogyakarta
. 2010. Bisnis dan Manfaat co*kelat. Pustaka Baru Press. Yogyakarta
Kusuma, Y.T.C., Suwasono, S. dan Yuwanti, S. 2013. Pemanfaatan Biji Kakao
Inferior Campuran Sebagai Sumber Antioksidan Dan Antibakteri.
Berkala Ilmiah Pertanian 2: 33-37
Lopez A.Z, 1986. Chemical Change Occurring During the Processing of Cacao,
Proceeding of the Cacao Biotechnology symposium. Department of Food
Science Colege of Agriculuture, The Pennsylvania State University.
Pennsylvania. USA.
Misnawi S. 2003. Effect of cocoa liquor roasting on polyphenol content,
hydropobicity astringenc. ASEAN Food Journal 12(2):103-113.
Mulato, S., Widyotomo, S. dan Suharyanto. 2005. Pengolahan Produk Primer
dan Sekunder Kako. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao. Jember
Muchtadi, T.R. 1989. Teknologi Proses Pengolahan Pangan. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Dikti, Pusat Antar Universitas
Pangan dan Gizi. IPB. Bogor
. 2010. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Alfabeta. Bandung.
Nasution, Z., W. Tjiptadi, B.S. Laksmi. 1985. Pengolahan co*kelat. Jurusan
Teknologi industri Pertanian. IPB-Bogor
Paembong, A. 2012. Menganalisa Kadar Polifenol Pada Fermentasi Biji Kakao
yang Dihasilkan dari Perendaman Larutan Kapur. [Skripsi]. Makassar.
Universitas Hasanuddin
Pato, U., Yusmarini dan Jumar. 2013. Studi Mutu Biji kakao Forastero yang
Diolah dengan Metode Sime-Cadbury. Jurnal SAGU, 2(3): 6-11
Pourmorad, F., Hossenimehr, S. J., dan Shahabimajd, N. 2006. Antoxidant
Activity, Phenol and Flavonoid Contents of Some Selected Iranian
Medicinal Plants. African Journal of Biotechnology, 5(11): 1142-1145
Prawoto, A.A. 2008. Kakao Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir.
Penebar Swadaya. Jakarta
42
Prawoto, A.A. dan Martini, E. 2014. Pedoman Budi Daya Kakao pada Kebun
Campur. World Agroforestry Centre (ICRAF) Southeast Asia Regional
Program. Bogor, Indonesia
Rahmawati, I. 2008. Penentuan Lama Pengeringan pada Pembuatan Serbuk Biji
Alpukat. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.
Rozi, R.D. 2016. Pengaruh Lama Fermentasi dan Metode Pengeringan Terhadap
Beberapa Karaketer Mutu Lemak Kakao yang Dihasilkan. [Skripsi].
Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Andalas. Padang. 50 hal
Said, M.B. dan Samarakhody. (1984). Cocoa fermentation : effect of surface area,
frequency of turning and depth of cocoa masses. Proceeding of
International Conference on Cocoa and Coconut. Kuala lumpur, 533-544.
Sarmidi.A dan Yudi Wahyudi. 2000. Penelitian Kinetika Adsorpsi Uap Air Untuk
Mengetahui Kondisi Penyimpanan Biji Kakao Kering. Jurnal Sains dan
Teknologi Indonesia. Edisi Agroindustri dan Pertanian. BPPT Jakarta
Saleh, R. 2004. Peti Fermentasi, Pengolah Biji Kakao. Dinas Perkebunan dan
Kehutanan Kab. Sinjai. Sulawesi
Schwan, R.F. 1998. Cocoa fermentations conducted with a defined microbial
co*cktail inoculum. Jurnal Microbiol (14): 1477-1483.
Setyaningsih, D., Apriyanto, A. dan Sari, P.M. 2010. Analisis Sensori untuk
Industri Pangan dan Agro. IPB. Bogor
Siregar, T., Riyadi, S., dan Nuraeni, L. 2010. Budi Daya co*kelat. Penebar
Swadaya. Jakarta
Sopandi, Tatang dan Wardah. 2014. Mikrobiologi Pangan. Penerbit ANDI.
Yogyakarta
Sudarmaji, S.B. 2007. Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan Pertanian.
Liberty. Yogyakarta.
Sudjadi. 2008. Analisis Kuantitatif Obat. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.
Sudibyo, A. 2012. Peran co*kelat sebagai Produk Pangan Derivat Kakao yang
Menyehatkan. Jurnal Riset Industri VI (1): 23-40.
Supriyanto, Haryadi, Rahardjo dan Marseno. 2007. Aktivitas Antioksidan Ekstrak
Polifenol Kasar dari Kakao Hasil Penyangraian Menggunakan Energi
Gelombang Mikro. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan (3) : 176 -
182.
Susanto, F.X. 1994. Tanaman Kakao Budidaya dan Pengolahan Hasil. Kanisius.
Yogyakarta
43
Tamrin. 2012. Perubahan Aktivitas Antioksidan Bubuk Kakao pada Penyangraian
Vakum. Pascapanen Pertanian (4): 80-90
Tim Bina Karya Tani. 2008. Pedoman Bertanam Berco*kelat. Yrama Widy.
Bandung
Towaha, J., Anggraini, D.A., dan Rubiyo. 2012. Keragaan Mutu Biji Kakao dan
Produk Turunannya pada Berbagai Tingkat Fermentasi: Studi Kasus di
Tabana, Bali. Jurnal Pelita Perkebunan 28 (3): 166-183
Towaha, J. 2014. Kandungan Senyawa Polifenol pada Biji Kakao dan
Kontribusinya Terhadap Kesehatan. Jurnal Sirinov, 2(1): 1-16
Wahyudi, T. dan Dradjat, B. 2008. Kakao Manajemen agribisnis dari Hulu
hingga Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta
Wahyudi, T. dan Yusianto. 2008. Kakao Manajemen agribisnis dari Hulu hingga
Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta
Wardhani, M.R. dan Estiasih, T. 2014. Pengaruh Seduhan Bubuk Kakao Lindak
Terhadap Stres Oksidatif Tikus Wistar Jantan Akibat Pemberian Minyak
Jelantah. Jurnal Pangan dan Agroindustri 2 (2)
Wardiana, Edi. 2011. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Kandungan
Polifenol pada Biji dan Produk Berbasis Kakao. Balai Penelitian
Tanaman Industri dan Penyegar.
www.researchgate.net/publication/275655208.co.id [diakses pada 21
Mei 2017]
Widyotomo, S. 2004. Pemecahan Buah dan Pemisahan Biji Kakao Secara
Mekanis. Warta pusat penelitian kopi dan kakao Indonesia. Jember.
Winarno, F.G. dan Fernandez, I.E. 2007. Susu dan Produk Fermentasinya. M-
Brio Press. Bogor
Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
_______. 1993. Pangan, Gizi, Teknologi dan Konsumsi. PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta
Winarno, Yusianto, H. dan Wahyudi. 1997. Mutu dan Pola Citarasa Beberapa
Klon Kakao Lindak. Pelita Perkebunan 13 (3): 171-187
Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta
Wulandari, S., A. Agus, M. Soejono, dan M.N. Cahyanto. 2014. Nilai Cerna dan
Biodegradasi Theobromin Pod Kakao dengan Perlakuan Fermentasi
Menggunakan Inokulum Multi Mikrobia. Agritech 34(2): 160-169
44
Yenrina, R., Yuliana dan Rasymida, D. 2011. Metode Analisis Bahan Pangan.
Fakultas Teknologi Pertanian UA. Padang