- Laporkan artikel ini
Nauval Irfansyah
Nauval Irfansyah
Student of Indobot Academy Batch 6 | Student at Sultan Ageng Tirtayasa University | Robotic | Internet of Things | Microcontroller
Diterbitkan 11 Jun 2024
+ Ikuti
Dalam program Kampus Merdeka MSIB Kampus Merdeka di Indobot Academy Cycle 6 yang berlangsung sekitar 5 bulan, Kelompok LED C berhasil menyelesaikan Project Akhir IoT berjudul "Semut Kebun: Smart Farming Project."
Sistem IoT untuk monitoring dan kontrol otomatis penyiraman tanaman, memastikan kualitas dan kuantitas tanaman terjaga melalui sensor kelembaban dan suhu menggunakan aplikasi mobile.
Latar Belakang
Ketersediaan air yang terbatas dan kebutuhan akan efisiensi penggunaan air menjadi masalah krusial dalam bidang pertanian. Selain itu, peningkatan kualitas dan kuantitas hasil panen sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat. Namun, banyak pengelola perkebunan dan pertanian yang masih kurang memiliki akses dan pengetahuan tentang teknologi canggih yang dapat membantu mengatasi tantangan ini. Proyek IoT ini hadir sebagai solusi untuk memonitor kelembaban tanah, mengontrol penyiraman air, melakukan pemantauan secara real-time, dan mengotomatisasi proses penyiraman. Dengan teknologi ini, diharapkan dapat tercapai efisiensi operasional, optimalisasi penggunaan sumber daya, peningkatan kualitas panen, dan kemudahan pengelolaan. Target pengguna utama dari produk ini adalah pengelola perkebunan dan pertanian yang dapat memanfaatkan teknologi IoT untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam manajemen penyiraman tanaman mereka.
Tujuan
Manfaat
Target Pengguna :
Skema Alat
Cara kerja alat ini dimulai dengan inisiasi sistem. Sensor kemudian membaca data suhu, kelembaban tanah, dan kelembaban udara. Data yang terkumpul dikirim ke Firebase melalui Wemos D1 Mini, lalu ditampilkan di aplikasi untuk pemantauan oleh pengguna. Pengguna dapat memilih mode otomatis atau manual. Dalam mode otomatis, sistem akan berjalan otomatis jika kelembaban tanah melebihi batas yang ditentukan, misalnya lebih dari 40%. Jika kelembaban tanah di atas batas, relay dimatikan dan solenoid tertutup. Jika kelembaban tanah di bawah batas, relay diaktifkan dan solenoid terbuka untuk penyiraman. Dalam mode manual, pengguna dapat mengontrol penyiraman melalui aplikasi dengan tombol On/Off. Menekan tombol On mengaktifkan relay dan membuka solenoid untuk penyiraman, sedangkan menekan tombol Off mematikan relay dan menutup solenoid. Sistem ini memungkinkan pemantauan real-time dan melihat riwayat hasil monitoring melalui aplikasi, dengan status kelembaban tanah yang terus diperbarui dan ditampilkan hingga sistem selesai bekerja.
Flowchart
Tampilan UI/UX Semut Kebun
Dokumentasi Implementasi :
Dokumentasi Project :
Profil Tim
Hubungi Kami
Suka
Rayakan
Dukungan
Cinta
Berguna
Lucu
51
19 Komentar
Nafidz Izza Al-Adabi
Student of Stechoq Academy Batch 6 | Student at Sultan Ageng Tirtayasa University | Basic Electrical Laboratory Assistant | Robotic | Internet of Things | Microcontroller | Circuit PCB Design
1 hari
- Laporkan komentar ini
keren banget abang gw
Zalfa undefined
Siswa di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
1 hari
- Laporkan komentar ini
Inovatif bangett keren semut kebunn
1Reaksi
Ipah Alya Fadhilah
Undergraduate Communication Student| Head of Dept. Videography at | Freelance Event/Wedding Organizer | Content Creator
1 hari
- Laporkan komentar ini
Good work, Semut Kebun 👍🏼
1Reaksi 2Reaksi
Idzhar Anugrah Yuginar
Undergraduate Electrical Engineering at Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
1 hari
- Laporkan komentar ini
Kerennn👍
1Reaksi 2Reaksi
Mardian prasetyo
PT. Dover Chemical
1 hari
- Laporkan komentar ini
Amazing
1Reaksi 2Reaksi
Lihat komentar lainnya
Untuk melihat atau menambahkan komentar, silakan login
Login
Ikuti perkembangan terbaru dari dunia profesional Anda
Login
Dengan mengklik Lanjutkan untuk bergabung atau login, Anda menyetujui Perjanjian Pengguna, Kebijakan Privasi, dan Kebijakan Cookie LinkedIn.
Baru bergabung di LinkedIn? Bergabung sekarang